ten dollar per clik

Beli Rumah Tanpa Modal

Rabu, 20 April 2011

PESONA PULAU TIDUNG KEP. SERIBU

Pulau tidung , merupakan salah satu pulau yang terletak di gugusan kepulauan seribu.dan merupakan pulau terbesar diantara pulau - pulau lainnya.lebarnya yang hanya kurang lebih 200 m ,namun mempunyai panjang sekitar 5 km.





pulau tidung sendiri terdiri dari dua pulau yaitu tidung besar dan tidung kecil yang keduanya dihubungkan oleh jembatan kayu yang lebih dikenal dengan sebutan jembatan cinta, entah siapa yang mengawali menyebutnya demikin, namun jembatan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatwan yang datang ke pulau tidung, jembatan yang panjangnya sekitar 2,5 km ini terlihat eksotik dan menawan ,karena dari atas jembatan ini kita bisa melihat jelas terumbu karang dan ikan2 kecil yang ada di bawahnya.





Disamping itu ada cekungan yang terlihat sangat menawan, dan biasanya orang yang datang ke sini pasti menyempatkan diri untuk terjun bebas dari atas jembatan.Cekungan ini sendiri di buat untuk menghindari dasar laut yang terlalu dalam dibandingkan dasar laut yang lainnya.makanya banyak yang merasa tertantang untuk terjun bebas dari atas jembatan yang mempunyai ketinggian kurang lebih 3m itu.





di awal jembatan ini lah cekungan jembatan ini berada, dimana dibawahnya untuk dapat dilalui kapal-kapal yang melintas, karena lautnya cukup dalam. Di sini kita akan menikmati anak-anak atau para pengunjung yang sedang berenang, melakukan loncat dari atas jembatan, serta snorkling menikmati keindahan bawah laut dan antraksi banana boat, suatu keindahan yang sangat mengesankan. Menyusuri jembatan yang panjang dengan berjalan kaki, sejuta pesona keindahan kita jumpai saat melintas di jembatan ini, yang berada di Lagoon Tidung (laguna) yang terdiri dari pasir-pasir putih dan karang-karang yang airnya tenang tidak berombak dan dangkal. Berbagai ikan warna-warni berukuran kecil menghiasi lagoon ini, serta panorama laut yang berair biru kehijauan yang ada didepan mata, dan kejauhan air biru kegelapan yang menandandakan dalamnya laut. Di jembatan inilah, segala keindahannya dapat Anda abadikan dengan kamera untuk mengambil berbagai pose yang indah, baik dari awal jembatan, ditengah, atau di ujung jembatan dekat Pulau Tidung Kecil.

Pulau yang dikelilingi hamparan pasir putih ini pun sekarang sudah memiliki berbagai permainan pantai pada umumnya,kita bisa menguji keberanian dengan menaiki banana boat, atau permainan mengemudikan jat ski,atau pun berkeliling pulau berdua dengan kano.di samping itu di sana pun ada penyewaan sepeda yang membuat kita bisa mengelilingi pulau yang sangat indah tersebut.



namun hal yang paling sangat di minati di pulau tidung adalah melakukan snorkeling, karena di sini kita bisa menikmati berbagai panorama laut,dari terumbu karang yang indah, ataupun ikan ikan kecil yang berwarna warni tanpa harus jauh jauh dari pulau.
di samping itu kita juga bisa menikmati sunset ataupun sunrise yang sangat indah.






Begitu banyak pesona yang dimiliki oleh pulau ini,sehingga banyak paket paket tour yang mulai melirik untuk meng ekploitasi pulau ini.
walaupun sebenarnya untuk datang kepulau ini sendiri tidak memerlukan ongkos yang terlalu besar. karena untuk menyebarang kesana hanya butuh uang (-+) 35 rb sekali jalan.

suatu saat saiyah harus bisa ke sana. hehehe........ karena saiyah sendiri belum pernah ke sana.


sekian dan terimakasih


NB : gambar d ambil dr beberapa rekan blogger,,, lupa nama blognya hehehe

Minggu, 20 Maret 2011

RAJA TINTA PEMILU

Seorang entrepreneur harus mampu melihat peluang di depan mata, menganalisa, dan kemudian mengambil tindakan. Hal itulah yang dilakukan pengusaha tinta khusus untuk pemilihan umum dan pilkada Slamet Riyadi.

Diawali keberaniannya mengajukan pinjaman Rp50 juta dari sebuah bank nasional pada 2004 lalu. Kini Slamet telah memiliki aset lebih dari Rp2 miliar. Pada 2004 lalu, Slamet memutuskan berhenti dari perusahaan tempat dia bekerja sebagai Manager Marketing di PT Indokor.

Awal 2004, saat pemilu dan pilpres berlangsung, temannya yang memenangkan tender tinta pilpres meminta Slamet menjadi konsultan, sekaligus sebagai formulator tinta. Setelah melihat kesuksesan rekannya, bapak tiga anak ini kemudian berpikir untuk membuka usaha pengadaan tinta sendiri pada pemilihan presiden tahap II. Kendala pertama yang dihadapi adalah ketersediaan dana yang minim.

”Saat itu, saya tidak mempunyai modal dan memberanikan diri mengajukan pinjaman sebesar Rp50 juta dari BRI. Awalnya, mereka enggan memberikan, tapi setelah mengatakan besarnya peluang dan profit margin yang bagus, akhirnya BRI memberikan pinjaman,” paparnya saat ditemui di tempat usahanya, Depok.

Feeling lulusan teknik kimia UPN Yogyakarta ini ternyata tidak salah. Setelah memenangkan tender pertamanya, seiring dengan semakin banyaknya pelaksanaan pilkada, pada 2005, kebutuhan tinta untuk pilkada semakin meningkat. Saat itulah Slamet membuka usaha CV Kharisma Chemindo dan mengikuti tender pengadaan tinta pilkada yang diadakan KPUD di berbagai daerah di Indonesia.

Dengan keahlian dan kemampuannya membuat formula tinta, dia berkali-kali memenangi tender di berbagai daerah, dan dikenal sebagai Raja Tinta Pilkada di Indonesia dengan omzet mencapai miliaran rupiah. Karena bisnis yang digelutinya terkait dengan pilkada, Slamet pun sangat hafal jadwal pelaksanaan pilkada di Indonesia.

Hal itu tidak terlepas dari strategi yang dilakukan Slamet, di antaranya dengan menggandeng pemain lokal dan meminta mereka mengikuti tender. Setelah memenangkan tender, pemain lokal akan membeli tinta pilkada dari perusahaannya.

Ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah daerah yang lebih mengutamakan pemain lokal. Hanya dalam waktu satu tahun, Slamet memutuskan untuk mengakuisisi pabrik pembuatan tinta berskala kecil di kawasan Bekasi dengan nilai Rp1 miliar.

Sekaligus mendaftarkan tinta yang kemudian diberikan branch Indoink itu kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendapatkan sertifikat halal dan BPOM untuk mendapatkan sertifikat sehat. Keberadaan pabrik dan sertifikat ternyata membuat margin keuntungan yang diperoleh Slamet semakin tinggi, yakni berkisar 40 persen.

Suatu ketika, Slamet membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mempergunakan tinta dalam pemilu. Hal itu membuat Slamet semakin kreatif dalam menghasilkan sejumlah produk tinta di antaranya adalah tinta whiteboard dan tinta printer.

”Saya membaca sebuah buku yang menyebutkan dalam berbisnis, kita harus memperdalam beberapa produk. Dari situ saya mengembangkan produk lain seperti tinta isi ulang whiteboard dan printer. Jadi, kalau suatu saat nanti pemerintah mengeluarkan kebijakan pilkada tidak pakai tinta. Saya sudah siap,” ungkapnya.

Tidak puas dengan pasar lokal, pada 2011 ini, Slamet sudah mencanangkan untuk bisa masuk ke pasar regional. Usahanya tidak sia-sia. Pada beberapa waktu lalu, dirinya dan beberapa perusahaan tinta di Indonesia ditunjuk sebagai pemasok tinta pemilu di Nigeria.

CV Kharisma Chemindo mendapatkan jatah sebanyak 300 ribu botol tinta senilai Rp3 miliar. Sekarang sedang mengincar pengadaan tinta pemilu di Mesir dan telah mengirimkan surat melalui kedutaan agar bisa dibantu.

Di sisi lain, Slamet juga terus melakukan inovasi terhadap produk yang dikembangkan. Karena itu, Slamet kembali melakukan akuisisi sebuah pabrik berskala menengah di Cikarang untuk memproduksi tinta untuk pilkada, serta berbagai produk untuk keperluan rumah tangga seperti sabun cuci cair, sabun mandi cair, sampo, cleaner untuk lantai dan toilet, serta berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.

”Sabun cuci piring, pelembut pakaian, karbol, pembersih lantai, detergen cair, dan sampo merupakan kebutuhan dasar yang dikonsumsi setiap rumah tangga, hotel, rumah makan, maupun rumah sakit. Produk ini juga dipakai berulang ulang. Potensi pasarnya besar sehingga tercipta permintaan pasar yang luar biasa. Apalagi jumlah penduduk Indonesia lebih besar akan menjadi peluang bisnis yang baik,” paparnya.

Karena itu, Slamet telah menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk biaya research. Waktu yang dibutuhkan pun tidak sedikit, yakni sekira satu bulan. Namun, dia mengaku biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk research akan sebanding dengan margin keuntungan diperolehnya, yakni lebih dari 50 persen.

Hampir setiap waktu Slamet harus memperbarui teknologi yang dipergunakan agar tidak ketinggalan zaman. Hal itu salah satunya adalah sabun motor yang berwarna hijau atau biru. Kendati fungsinya hampir sama dengan yang biasa, konsumen lebih menyukai sabun motor yang berwarna. Semua produk di luar tinta diberikan branch “DNN” yang berasal dari inisial anak Slamet. Sebetulnya dalam industri ini, orang tidak harus pandai.

Yang dibutuhkan adalah action. Inilah yang ditakuti banyak orang. Karena di sini bermain masalah uang, banyak yang takut rugi. Karena itulah, Slamet berpesan bagi yang ingin memulai usaha sebaiknya langsung melakukan action. Usaha dapat dimulai dari sekala kecil dan modal terjangkau. Artinya, jumlah yang diproduksi disesuaikan dengan jumlah modal yang dimiliki dan peralatan. ( hermansah )(Koran SI/Koran SI/ade)

Sabtu, 12 Februari 2011

belajar

http://mutakbir.blogspot.com/2010/08/menampilkan-posting-hanya-judul-saja.html